Sejarah & Sudut Pandang Berbagai Agama tentang Valentine

 

Sejarah valentine

  ps. Valentine melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia.

       Kisah Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari berawal dari Valentine nama seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Valentine sangat membenci kaisar tersebut karena Claudius melarang adanya pernikahan agar para pria mau bergabung dengan militer dan tidak memikirkan keluarga.

Valentine menolak perintah kaisar dan tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Valentine tertangkap, dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya pada tanggal 14 Februari.

Tanggal 14 Februari dirayakan sebagai Hari Santo Valentine sejak 498 SM. Hadiah yang identik diberikan saat hari Valentine adalah cokelat dan bunga. Awal mula cokelat menjadi populer di Hari Valentine dimulai dari gagasan Richard Cadburry pada tahun 1868. Mawar merah adalah bunga favorit dari dewi Venus yaitu dewi cinta. Mawar merah ini melambangkan perasaan cinta yang kuat.

Hasil gambar untuk valentine

Sudut Pandang Agama

  • Islam


        Merupakan hari raya Bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya dalam syariat, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara- perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. 

  •  Kristen

      Valentine dapat menjadi momen yang bagus untuk umat Kristiani. Bukan untuk menghormati seorang Santo, melainkan untuk mengingat kembali bagaimana kasih Allah kepada manusia sehingga Ia merelakan Anak-Nya yang tunggal untuk disalibkan. Umat Kristen tidak perlu melarang dan ikut aksi menolak Valentine, tetapi mengubah pandangan terhadap Valentine itu sendiri. Umat Kristiani merayakan Valentine Berkumpul bersama para jemaat yang lain dan beribadah kepada Allah untuk merasakan kembali kasih-Nya. Dan banyak gereja Protestan pula yang memanfaatkan momen kasih sayang ini untuk beribadah kepada Allah Tritunggal.
  • Hindu

          Hindu tidak memandang dari mana Velentine Day berasal tapi lebih kepada nilai yang didapat dari perayaan Valentine Day tersebut. Jika pada prakteknya perayaan valentine day lebih kepada pelampiasan kasih sayang ragawi (nafsu birahi) dengan tegas Hindu menolak perayaan hari kasih sayang tersebut. Hari apapun yang diperingati hendaknya lebih menekankan esensi nilai positif bukan semata-mata kemasan seremoni belaka.

Oleh: Rizqy Awal Prasetyo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jarang Diketahui!!! Kisah Soekarno memaksa Uni Soviet untuk menemukan makam Imam Bukhari